PANDANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH BERSUKU MANDAILING TERHADAP PERGESERAN NILAI BUDAYA UPAH-UPAH PADA KELAHIRN ANAK

Abstract

Tradisi upah-upah kelahiran anak merupakan salah satu kebudayaan yang terdapat pada suku Mandailing. Dalam tradisi upah-upah kelahiran anak terdapat simbolik yang memiliki makna tertentu. Suku Mandailing memiliki adat, budaya, dan bahasa yang berbeda dari suku lainnya. Budaya Mandailing mempunyai tradisi dan adat istiadat yang harus dijaga serta dilestarikan oleh generasinya. Kebudayaan Mandailing memiliki cirri khas tersendiri yang dapat membedakannya dengan budaya lain. Adapun yang membedakan budaya dari masyarakat Mandailing, yaitu upah-upah pada kelahiran anak yang masih dilakukan oleh masyarakat suku Mandailing yang merupakan leluhur nenek moyang.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi upah-upah pada kelahiran anak dan untuk mengetahui perlengkapan yang digunakan dalam upacara adat upah-upah pada kelahiran anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Peneliti menggunakan studi kasus deskriptif yang bertujuan untuk mencari suatu peristiwa, menggambarkannya, dan menemukan yang ada dalam peristiwa tersebut untuk melukiskan realitas social secara kompleks. Adapun informan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, wawancara. Dari hasi lpenelitian dapat dikatakan bahwa Mahasiswa Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah yang bersuku Mandailing masihada yang tidak mengetahui apa saja bahan dan perlengkapan yang digunakan saat melakukan upacara upah-upah kelahiran anak. Namun sebagian ada juga Mahasiswa Universitas Muslim Nusantara yang diteliti mengetahui apa saja perlengkapan dan simbolik yang di dalam upah-upah suku Mandailing.Upah-upah kelahiran anak juga dapat menjalin hubungan silaturahmi antara keluarga atau kerabat, baik keluarga jauh dan keluarga dekat, tradisi upah-upah kelahiran anak berisi nasihat yang penting, baik untuk orang tua, anak-anak, dan remaja, sebagai motivasi kepada suku Mandailing.