uji sitotoksisitas ekstrak etanol daun bayam duri (Amaranthus spinosus L) dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

Abstract

Radikal bebas dapat menyebabkan penyakit yang bersifat kronis yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit tersebut menjadi nyata atau bersifat akumulatif. Salah satu kemungkinan yang dapat terjadi sebagai akibat kerja radikal bebas seperti kanker. Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai antikanker adalah tanaman bayam duri (Amaranthus spinosus L.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun bayam duri mengandung antioksidan yang tergolong kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak etanol daun bayam duri dan daya sitotoksisitas ekstrak etanol dau bayam duri dengan melihat nilai LC50 yang diujikan dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Penelitian ini meliputiskrining fitokimia ekstrak daun bayam duri dan metodeBrine Shrimp Lethality Test(BSLT) dengan melihat jumlah kematian larva Artemiasalinaleach (LC50). Hasil pengujian skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun bayam duri positif mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, tannin, steroid dan glikosida. Hasil uji sitotoksisitas dengan analisis probit menunjukkan nilai LC50 yaitu 269,15 µg/mL sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun bayam duri bersifat toksik dan berpotensi sebagai antikanker.