ANALISIS PEMASARAN TEPUNG TERIGU PADA CV. AULIA SUKSES ABADI DI DESA BANDAR KHALIFAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

Abstract

Proses pemasaran tepung terigu tidak lepas dari adanya persaingan antar perusahaan, terutama dalam bidang yang sama. Salah satu contoh perusahaan besar yang bergerak di bidang tepung terigu adalah Bogasari. Bogasari memiliki kekuatan yang cukup besar dalam persaingan penjualan tepung terigu di Indonesia, sehingga diperlukan strategi tertentu supaya dapat bertahan dalam persaingan penjualan terigu. Fokus penelitian ini adalah Bagaimana sistem mata rantai (jalur) pemasaran tepung terigu di Daerah Penelitian. Seberapa besar margin pemasaran dan profit margin pada setiap lembaga pemasaran di masing-masing saluran pemasaran tepung terigu di Daerah Penelitian. Bagaimana tingkat efisiensi pemasaran tepung terigu di Daerah Penelitian. Untuk menguji hipotesis yaitu terdapat sistem mata rantai (jalur) pemasaran tepung terigu. Terdapat margin pemasaran dan profit margin pada setiap lembaga pemasaran di masing-masing saluran pemasaran tepung terigu Terdapat tingkat efisiensi pemasaran tepung terigu di daerah penelitian. Berdasarkan analisis yang dilakukan bahwa ada 2 Saluran pemasaran tepung terigu yang terjadi di daerah penelitian a. Saluran I Pengusaha----------Distributor-----Pedagang Pengecer -------- Konsumen b. Saluran II Pengusaha ---Distributor----Grosir---Pedagang Pengecer------- Konsumen. Saluran pemasaran yang dapat memberikan keuntungan yang lebih besar adalah lembaga yang memasarkan tepung terigu dengan menggunakan jalur pemasaran yang lebih singkat seperti saluran I . Margin pemasaran pada saluran I pemasaran tepung terigu sebesar Rp 5.000 terdapat pada distributor dengan profit Rp. 3.200/Karung dan sebesar Rp. 19.000/karung pada pedagang pengecer dengan profit sebesar Rp. 17.675/karung. Margin pemasaran pada saluran II pemasaran tepung terigu sebesar Rp 5.000/Karung terdapat pada distributor dengan profit Rp 3.200/karung dan sebesar Rp. 2.590/Karung pada pedagang grosir dengan profit sebesar Rp. 2.355/karung dan pada pedagang pengecer Rp. 19.000/karung dengan profit margin sebesar Rp. 17.675/karung. Harga jual tertinggi ditetapkan pedagang pengecer kepada konsumen yaitu sebesar Rp. 209.000/karung (isi 25 Kg) pada saluran I dan II . Nilai efisiensi pemasaran tepung terigu pada saluran I sebesar 1.49 % pada saluran II sebesar 1.60%, ini menunjukkan bahwa semua jalur pemasaran tepung terigu pada daerah penelitian telah efisien. Namun saluran I merupakan saluran yang paling efisien.