ANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN KOPERASI YANG BERPENGARUH TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI KONSUMEN GURU DAN PEGAWAI NEGERI (KKGPN) DINAS PENDIDIDKAN KOTA MEDAN

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel modal sendiri dan modal pinjaman mempengaruhi jumlah Sisa Hasil Usaha Koperasi Konsumen Guru Dan Pegawai Negeri (KKGPN) Dinas Pendididkan Kota Medan. Sehubungan dengan masalah tersebut diajukan dua hipotesis, pertama, diduga modal sendiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya SHU koperasi, kedua, diduga modal pinjaman tidak berpengaruh positif tetapi signifikan terhadap besarnya SHU koperasi Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Data berupa data sekunder yang didapat dari pusat koperasi makmur. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 5 tahun terakhir data keuangan Koperasi Konsumen Guru Dan Pegawai Negeri (KKGPN) Dinas Pendididkan Kota Medan dengan teknik simple random sampling atau pengambilan sampel secara acak sederhana. Metode analisis data adalah regresi linier berganda dengan pengujian statistik antara lain uji t. uji F dan R2. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS 26 dalam proses pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sendiri dan modal luar tidak berpengaruh positif tetapi signifikan pada tingkat 5%. Saran peneliti berdasarkan penelitian adalah: (1) Jumlah modal sendiri tidak berpengaruh positif tetapi signifikan terhadap SHU, perlu adanya pendidikan bagi pengurus untuk dapat mengolah modal sendiri dan mengajak para anggota untuk tetap membayar simpanan pokok dan simpanan wajib sehingga modal sendiri dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dan akhirnya dengan dana yang besar perputaran dananya pun juga semakin luas yaitu digunakan untuk modal usaha unit-unit usaha lainnya dan perputaran roda ekonomi koperasi dan tidak hanya mengendap di koperasi tersebut. (2) Modal luar tidak berpengaruh positif tetapi signifikan terhadap koperasi. Koperasi diharapkan mampu meningkatkan Sumber Daya Manusianya, terutama pengelola koperasi. Pengelola koperasi baik itu komisaris, direksi maupun pengurus haruslah memiliki potensi yang besar atau kecakapan yang layak dimiliki oleh seorang praktisi koperasi. Hal ini juga berkenaan dengan kinerja koperasi agar mencapai titik optimal sesuai dengan yang diharapkan oleh anggota dan siapapun yang berkaitan dengan koperasi sehingga dengan dana yang tersedia dapat mengolahnya dan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi anggotanya dan kepentingan bersama.