PENETAPAN KADAR FLAVANOID DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN RIMBANG (Solanum torvum) DALAM KEBOCORAN DNA DAN PROTEIN BAKTERI

Abstract

Penyakit infeksi adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus dan parasit. Salah satu contoh mikroorganisme yang sering menjadi penyebab infeksi adalah Salmonella typhi. Tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif lain untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri salah satunya adalah daun rimbang (Solanum torvum). Daun rimbang memiliki potensi sebagai antibakteri karena mengandung metabolit sekunder flavanoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder, penetapan kadar flavanoid, uji aktivitas antibakteri dan kebocoran DNA dan protein bakteri. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan langkah awal yang dilakukan adalah uji karakterisasi simplisia kemudian daun rimbang di ekstraksi secara maserasi. Serbuk dan ekstrak dilakukan skrining fitokimia, selanjutnya dilakukan penetapan kadar flavanoid, uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi kertas cakram dengan suhu 37oC selama 24 jam serta dilakukan pengujian kebocoran DNA dan protein bakteri dengan menggunakan spektrofotometri UV-Visible. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun rimbang mengandung senyawa alkaloid, flavanoid, tanin, saponin, glikosida dan steroid. Hasil ekstrak daun rimbang memiliki kandungan flavanoid total sebesar 256,1978 ± 0,52539815) mg QE/g. Daya hambat uji aktivitas antibakteri ekstrak daun rimbang dengan konsentrasi 10, 20, 30 dan 40% yaitu 17,0; 19,7; 21,76 dan 24,1 mm. Kebocoran DNA dan protein pada kelompok perlakuan ekstrak etanol daun rimbang konsentrasi 10% sedikit lebih kecil dibandingkan dengan kontrol positif pada panjang gelombang 260 (DNA) dan pada kelompok kontrol positif dengan panjang gelombang 280 (protein) sedikit lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi 10%.