Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umnaw.ac.id/jspui/handle/123456789/594
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSOLEHATUNNISAK-
dc.date.accessioned2022-02-09T08:26:23Z-
dc.date.available2022-02-09T08:26:23Z-
dc.date.issued2019-07-20-
dc.identifier.other172114104-
dc.identifier.urihttp://repository.umnaw.ac.id/jspui/handle/123456789/594-
dc.description.abstractTanaman obat sangat bermanfaat dalam dunia farmasi khususnya sebagai sumber bahan baku obat tradisional. Salah satu tanaman obat yang banyak digunakan masyarakat sebagai obat tradisonal adalah daun belimbing manis (Averrhoa carambola L.) dengan cara merebus atau menempelkan daun yang telah di haluskan pada bagian yang luka/sakit. Daun belimbing manis dapat mengobati bisul, pilek dan radang usus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolite sekunder dan menentukan aktivitas antibakteri dari ekstrak dan infusa daun belimbing manis. Tahapan penelitian meliputi pengambilan sampel, identifikasi sampel, pembuatan simplisia, pemeriksaan karakterisasi simplisia, pembuatan ekstrak, pembuatan infusa, skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri esktrak dan infusa daun belimbing manis. Ekstrak daun belimbing manis dipersiapkan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara invitro dengan metode difusi agar menggunakan kertas cakram terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli melalui pengukuran zona hambat. Antibiotik kloramfenikol digunakan sebagai kontrol positif. Hasil skrining fitokimia ekstrak dan infusa daun belimbing manis mengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid/triterpenoid dan glikosida. Ekstrak dan infusa daun belimbing manis memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, yaitu diameter zona hambat yang terbentuk pada ekstrak daun belimbing manis lebih besar dibandingkan dengan infusa daun belimbing manis. Diameter zona hambat pada bakteri Staphylococcus aureusdengan ekstrak pada konsentrasi 500 mg/ml adalah 22,5 mm dan infusa sebesar 16,3 mm, dan pada bakteri Escherichia coli dengan konsentrasi yang sama pada ekstrak diameter zona hambat sebesar 21,5 mm dan pada infusa 11,7 mm.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUMN AL-WASHLIYAH 08 FAR 2021en_US
dc.subjectDaunen_US
dc.subjectBelimbing manisen_US
dc.subjectStaphylococcus aureusen_US
dc.subjectEscherichia colien_US
dc.subjectEkstraken_US
dc.subjectInfusaen_US
dc.titleSKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN INFUSA DAUN BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Skripsi Mahasiswa

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1. COVER dan ABSTRAK.docxCOVER, ABSTRAK97.38 kBMicrosoft Word XMLView/Open
2. KATA PENGANTAR DAN DAFTAR.docxKATA PENGANTAR, DAFTAR ISI75.75 kBMicrosoft Word XMLView/Open
3. SKRIPSI BAB 1-LAMPIRAN.docxBAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V, DAFTAR PUSTAKA, LAMPIRAN4.77 MBMicrosoft Word XMLView/Open
BIODATA.docxBIODATA36.52 kBMicrosoft Word XMLView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.