EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN WUNGU ( Graptophyllum Pictum (L) Griff ) ANTIINFLAMASI TERHADAP KAKI TIKUS PUTIH ( Rattus novergicus)

Abstract

Daun wungu (Graptophyllum pictum) termaksuk dalam famili acanthaceae, merupakan tumbuhan perdu yang memiliki batang tegak, ukurannya kecil dan tingginya hanya dapat mencapai 3 meter. Daun wungu mengandung beberapa senyawa kimia, antara lain alkaloid, glikosida, steroid, saponin, tanin dan flavonoid, dan senyawa kimia lain yang diduga berkhasiat sebagai antiinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah ekstrak etanol daun wungu (Graptophyllum pictum) berkhasiat sebagai antiinflamasi terhadap tikus yang telah diinduksi λ-karagenan. Penelitian ini meliputi karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, pengujian pada hewan dengan pengukuran volume kaki tikus yang diinduksi λ-karagenan 1%. Pengujian antiinflamasi ekstrak etanol daun wungu (EEDW) menggunakan alat pletismometer pengamatan dilakukansetiap 30 menit selama 6 jam. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok perlakuan,yaitu kelompok I diberikan suspensi CMC 0,5%, kelompok II diberikan Natrium diklofenak dosis 4,5 mg/kg BB, kelompok III diberikan EEDW dosis 100 mg/kg BB, kelompok IV diberikan EEDW dosis 200 mg/kg BB, kelompok V diberikan EEDW dosis 400 mg/kg BB. Dari hasil penelitian dihitung persen radang dan persen inhibisi radang. Data dianalisis dengan Duncan untuk melihat ada atau tidak adanya perbedaan antara kelompok. Hasil penelitian menjukan bahwa terdapat perbedaan singnifikan antara dosis 100, 200 dan 400 mg/kg BB, tetapi antara dosis 400 mg/kh BB dengan natrium diklofenak tidak memiliki perbedaan signifikan. Persen radang dosis 400 mg/kg BB adalah 3.366 dan persen inhibisi radang adalah 86.569 %. Dengan demikian kesimpulan bahwa semakin tinggi dosis EEDW semakin efektif sebagai antiinflamasi.