FORMULASI SEDIAAN KRIM ANTI ACNE DARI EKSTRAK KUNYIT (Curcuma Longe L) DAN LIDAH BUAYA (Aloe vera L)

Abstract

Jerawat adalah penyakit kulit akibat peradangan dari folikel pilosebasea. Peradangan dipicu oleh bakteri Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermis dan Staphylococcus aureus. Kunyit, temulawak dan lidah buaya memiliki kandungan yang bersifat antibakteri, antiinflamasi dan antioksidan yang akan diformulasikan dalam bentuk sediaan krim, karena penggunaan krim mudah diaplikasikan, tidak lengket dan menyebar rata pada kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak kunyit, temulawak dan lidah buaya dapat diformulasikan menjadi sediaan krim yang di kombinasikan dan efektivitasnya sebagai anti acne dengan menguji kepada sukarekawan. Metode pembuatan sediaan krim anti acne menggunakan ekstrak kunyit, temulawak dan lidah buaya dengan cara maserasi kemudian di formulasikan dalam sediaan krim dengan perbandingan formula, yaitu F1(2:2:3); F2(2:3:2); F3(3:2:2) dan blanko sebagai pembanding. Pengujian terhadap sediaan krim meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji tipe emulsi, uji pH, uji stabilitas, uji iritasi dan uji efektivitas sediaan krim anti acne terhadap jerawat pada wajah. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sediaan homogen, memiliki tipe emulsi m/a, pH masing-masing F1, F2, F3 yaitu 5,5, 5,4, 5,3, krim ekstrak temulawak, kunyit dan lidah buaya tidak menyebabkan iritasi pada kulit, stabil pada penyimpanan selama 12 minggu dalam suhu kamar. Sediaan krim F2 yang dipilih untuk diuji pada sukarelawan memiliki efek anti jerawat yang baik dengan menggunakan blanko sebagai pembanding.