PERBEDAAN HASIL BELAJAR KEARSIPAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE DENGAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QIUZ SISWA KELAS X SMK SWASTA MUSDA PERBAUNGAN TA. 2019/2020

Abstract

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write diperkenalkan oleh Huinker & Laughlin. Pada dasarnya pembelajaran ini dibangun melalui proses berpikir, berbicara dan menulis. Strategi pembelajaran Think Talk Write dapat menumbuh kembangkan kemampuan pemecahan masalah (Yamin dan Ansari, 2012: 84). Alur kemajuan pembelajaran TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca, selanjutnya berbicara dan membagi ide dengan temannya sebelum menulis. Sedangkan Model pembelajaran Quiz Team merupakan model pembelajaran aktif yang dikembangkan oleh Silberman, yang mana dalam metode Quiz Team ini siswa dibagi menjadi tiga tim. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, dan tim yang lain menggunakan waktunya untuk memeriksa catatan. Sedangkan metode Quiz Team yang dikemukakan oleh Dalvi “Merupakan salah satu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar”. Dalam metode Quiz Team ini, diawali dengan guru menerangkan materi secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar. Semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami mata pelajaran tersebut. Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan akademis. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian diatas, maka diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar Kearsipan siswa kelas X SMK Swasta Musda Perbaungan antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif lerning type think talk write dengan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran team quiz untuk tahun pembelajaran 2019/2020. Hal ini dapat dilihat dari skor rata – rata yang diperoleh kelas eksperimen (X-a) nilai rata – ratanya sebesar 76,60 dengan simpangan baku 10,55 dan kelas kontrol (X–b) nilai rata – ratanya sebesar 56 dengan simpangan baku 12,75, sedangkan simpangan gabungan adalah 12,05. Hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh hasil t hitung = 5,92 dengan t tabel = 1,666 atau 5,92 > 1,666, maka hasil belajar kearsipan pada siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif lerning type think talk write lebih tinggi dibanding hasil belajar Kearsipan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran team quiz pada siswa kelas X SMK Swasta Musda Perbaungan Tahun Pembelajaran 2019/2020.