PENENTUAN NILAI SPF (SUN PROTECTION FACTOR) EKSTRAK ETANOL BIJI DAN KULIT KACANG TANAH (ARCHIS HYPOGACA L.)

Abstract

Kacang tanah (ArachishypogaeaL.) merupakan salah satu tanaman pangan yang penting dan digemari oleh masyarakat. Sehingga menghasilkan suatu limbah yang masih kurang dimanfaatkan oleh masyarakat terutama pada kulit kacang tanah. Hal ini sangat disayangkan karena pada kulit dan biji kacang tanah mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, tanin, triterpenoid dan flavonid. Flavonoid ini diduga memiliki aktifitas sebagai tabir surya dengan menangkal radikal induksi ultraviolet, dan juga dapat memberikan efek perlindungan terhadapradiasi dengan penyerap UV. Penelitian ini bertujan untuk melihat nilai SPF (Sun Protecting Factor) dari ekstrak etanol biji dan kulit kacang tanah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk melihat nilai SPF dari ekstrak etanol biji dan kulit kacang tanah dengan menggunakan parameter-parameter, seperti karakterisasi simplisia (kadar air, kadar sari larut air, kadar sari larutetanol, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam), skrining fitokimia (uji alkaloid, uji flavonoid, ujisaponin, ujitanin, uji steroid), penentuan senyawa flavonoid menggunakan spektrofoto metri IR, dan penentuan nilai SPF menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Nilai SPF pada biji kacang tanah diperoleh dengan konsentrasi 10000 ppm sebesar 29,355; 15000 ppm sebesar 38,6017; dan 20000 ppm sebesar 40,2847. Sedangkannilai SPF pada kulit kacang tanah diperoleh dengan konsentrasi 3000 ppm sebesar 38,693; 6000 ppm sebesar 41,9843; dan 9000 ppm sebesar 44,588. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi berpengaruh pada nilai SPF yang didapatkan. Semakin tinggi konsentrasi yang dilakukan maka semakin tinggi nilai SPF yang didapatkan. Nilai SPF ekstrak etanolbiji dan kulit kacang tanah dikategorikan memiliki proteksi ultra. Sehingga sangat baik digunakan sebagai tabir surya.