SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) DAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) DENGAN METODE DPPH

Abstract

Kulit bawang merah (Allium cepaL.) dan kulit bawang putih(Allium sativumL.) merupakan family dari Amaryllidaceae yang diketahui banyak khasiat untuk pengobatan. Senyawa kimia yang terkandung dalam kulit bawang merah dapat digunakan sebagai pengobatan antibakteri, antikanker dan antioksidan. Kulit bawang putih memiliki khasiat sebagai antioksidan dan mampu menurunkan kadar kolestrol. Tujuan penelitian ini adalah melakukan skrining fitokimia, menentukan gugus fungsi senyawa yang terkandung dalam sampel dengan FTIR dan menguji kekuatan antioksidan dari kulit bawang merah dan kulit bawang putih. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan dan pengolahan sampel pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Maserat yang diperoleh dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental. Kemudian diuji skrining fitokimia, menentukan gugus fungsional senyawa yang terkandung dengan menggunakan FTIR dan uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH (1,1, -diphenyl-2-picrylhydrazyl). Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit bawang merah mengandung senyawa kimia flavonoid, tannin, saponin, steroid, danglikosida antrakuionon. Ekstrak kulit bawang putih mengandung senyawa kimia alkaloid, flavonoid, saponin, steroid danglikosida antrakuinon. Hasil FTIR kulit bawang merah menunjukkan adanya gugus O-H, C-H, X=C=Y, C=O, C-C, N=O, C-N, C=C, C-X danhasil FTIR pada kulit bawang putih menunjukkan adanya gugus O-H, C-H, C=C, N=O, C-N, C-H, dan C-X. Hasil pengujian aktivitas antioksi dan kulit bawang merah diperoleh nilai IC50 sebesar 27,186 ppm dengan kategori sangat kuat. Pada kulit bawang putih diperoleh nilai IC50 sebesar 83,288 ppm dengan kategori kuat. Dan pada vitamin C sebagai pembanding diperoleh nilai IC5018,74 ppm dengan kategori sangat kuat.