Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umnaw.ac.id/jspui/handle/123456789/210
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRUSMANA, DANU-
dc.date.accessioned2022-01-17T08:41:57Z-
dc.date.available2022-01-17T08:41:57Z-
dc.date.issued2021-07-01-
dc.identifier.other192114169-
dc.identifier.urihttp://repository.umnaw.ac.id/jspui/handle/123456789/210-
dc.description.abstractDemam merupakan keadaan tubuh dimana terjadi kenaikan suhu mencapai > 38℃. Demam terjadi karena tubuh melawan infeksi virus, bakteri jamur atau parasite penyebab penyakit. Dengan kata lain demam merupakan suatu gejala dari suatu penyakit, dampak negatif dari demam itu mengakibatkan dehidrasi, serta rasa tidak nyaman seperti sakit kepala, nafsu makan menurun (anoreksia), lemas, dan nyeri otot. Untuk dapat mengurangi dampak negatif dari demam dapat diberikan obat antipiretik seperti paracetamol, tetapi dapat memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan. Bonggol nenas menggandung senyawa flavonoid, kemungkinan dapat menurunkan demam dengan cara flavonoid bekerja melalui penghambatan enzim siklooksigenase sehingga pembentukan prostaglandin selaku mediator reaksi peningkatan suhu tubuh akan terhambat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dan aktivitas antipiretik dari ekstrak etanol bonggol nenas. Ekstrak bonggol nenas dipersiapkan secara maserasi menggunakan etanol 96%, selanjutnya dilakukan penentuan kandungan senyawa metabolit sekunder terhadap simplisia, dan ekstrak etanolnya. Penentuan aktivitas antipiretik dilakukan pada tikus putih jantan yang diinduksikan dengan vaksin DTP HB-Hib, selanjutnya diberikan ektrak etanol bonggol nenas dengan dosis 100mg/KgBB, 200mg/KgBB dan 300mg/KgBB. Sebagai pembanding digunakan paracetamol 45mg/KgBB dan Na CMC sebagai kontrol negative, aktivitas antipiretik di lihat setiap 30 menit selama 3 jam, dan dihitung nilai rata-rata penurunan suhu rektal tikus, selanjutnya data dianalisis dengan metode normalitas, homogenitas, One-way ANOVA dan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, simplisia dan ekstrak etanol bonggol nenas mengandung flavonoid, saponin, steroid/triterpenoid dan glikosida. Ekstrak etanol bonggol nenas mempunyai aktivitas antipiretik, pada menit ke-150 dan 180 terlihat penurunan suhu rektal paling baik, dosis 300mg/KgBB sebesar 37,1 dan 36,98) ℃ tidak berbeda signifikan dengan paracetamol 45mg/KgBB sebesar (36,88 dan 36,78) ℃.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUMN AL-WASHLIYAH 43 FAR 2021en_US
dc.subjectAntipiretiken_US
dc.subjectBonggol Nenasen_US
dc.subjectFlavonoiden_US
dc.subjectSkrining Fitokimiaen_US
dc.titleSkrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antipiretik Ekstrak Etanol Bonggol Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) Terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:Skripsi Mahasiswa

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
COVER.docCOVER206 kBMicrosoft WordView/Open
LEMBAR PERSETUJUAN.docLEMBAR PERSETUJUAN71 kBMicrosoft WordView/Open
DAFTAR ISI.docDAFTAR ISI216.5 kBMicrosoft WordView/Open
KATA PENGANTAR.docKATA PENGANTAR117 kBMicrosoft WordView/Open
ABSTRAK.docABSTRAK74 kBMicrosoft WordView/Open
BAB I.doc
  Restricted Access
BAB I142 kBMicrosoft WordView/Open Request a copy
BAB II.doc
  Restricted Access
BAB II746 kBMicrosoft WordView/Open Request a copy
BAB III.doc
  Restricted Access
BAB III158.5 kBMicrosoft WordView/Open Request a copy
BAB IV.doc
  Restricted Access
BAB IV217 kBMicrosoft WordView/Open Request a copy
BAB V.doc
  Restricted Access
BAB V62 kBMicrosoft WordView/Open Request a copy
DAFTAR PUSTAKA.docDAFTAR PUSTAKA82 kBMicrosoft WordView/Open
LAMPIRAN.docLAMPIRAN4.78 MBMicrosoft WordView/Open
BIODATA Skripsi.docBIODATA46.5 kBMicrosoft WordView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.