ANALISIS PEMASARAN JAMBU AIR MADU MERAH DI DESA DELITUA KECAMATAN NAMORAMBE KABUPATEN DELI SERDANG SUMATERA UTARA

Abstract

Negara Indonesia merupakan Negara Agraris yang sebagian masyarakatnya bekerja pada sector pertanian, dapat dilihat dari pendapatan Negara pada sector pertanian yang cukup tinggi. Di Indonesia luas lahan pertanian di manfaatkan untuk budidaya tanaman hortikultura juga relative kecil dibandingkan dengan luas lahan yang dimanfaatkan untuk jenis tanaman pangan lainnya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran pemasaran Jambu air madu, untuk mengetahui Margin pemasaran Price Spread , dan Share Margin yang diterima oleh masing – masing saluran pemasaran, dan untuk mengetahui harga, dan selera secara bersamaan berpengaruh terhadap permintaan konsumen buah jambu air madu merah di Desa Delitua Kecamatan Namorambe. Penentuan daerah Penelitian ditentukan secara sengaja (purposive). Data yang digunakan meliputi data Kuantitatif, Kualitatif, dan Nominal. Metode Analisis data yang digunakan adalah kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah terdapat 3 saluran tata niaga jambu airmadu yaitu (petani - pedagang pengumpul- pedagang pengecer- konsumen), (petani- pedagang pengecer-konsumen), (petani-konsumen). Pada saluran pemasaran I ditingkat petani, pricespread untuk profit petani sebesar Rp.13.204,12 dengan share margin sebesar 37,73% dan pricespread untuk biaya produksi dan pemasaran sebesar 13.795,88 dengan share margin sebesar39,42. Pada tingkatan pedagang pengumpul, pricespread untuk biaya pemasaran sebesar Rp1.623,07 dengan sharemargin sebesar 4,64%. Sedangkan untuk pedagang pengecer, pricespread untuk biaya pemasaran sebesar Rp821,29 dengan sharemargin sebesar2,33%. Pada saluran pemasaran II ditingkat petani, price spread untuk profit petani sebesar Rp14.204,12 dengan share margin sebesar 40,58% dan pricespread untuk biaya produksi dan pemasaran sebesar 13.795,88 dengan sharemargin sebesar 39,42. Sedangkan untuk pedagang pengecer, pricespread untuk biaya pemasaran sebesar Rp913,30/Kg dengan sharemargin sebesar 2,61%. Padasaluran pemasaran III ditingkat petani, price spread untuk profit petani sebesar Rp16.204,12 dengan sharemargin sebesar 54,01% dan pricespread untuk biaya produksi dan pemasaran sebesar 13.795,88 dengan sharemargin sebesar 39,42. Ketiga saluran pemasaran didaerah penelitian adalah efisien yang dilihat dari enam metode efisiensi pemasaran.