UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SABUN TRANSPARAN PUTIK SAFFRON (Crocus sativus L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Abstract

Sabun transparan merupakan variasi sabun padat batang yang tidak hanya berfungsi untuk membersihkan kotoran, namun memiliki fungsi scrubbing. sabun padat transparan merupakan salah satu inovasi sabun yang menjadi sabun menarik. Saffron juga memiliki sifat antibakteri. Memiliki senyawa flavonoid, tanin dan saponin. Flavonoid merupakan senyawa yang dapat memiliki efek anti inflamasi, antikanker dan antioksidan, karena dapat menghambat pembentukan radikal bebas. Telah digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit termasuk depresi, penyakit kardiovaskular, gangguan menstruasi, asama, insomnia, penyakit pencernaan, nyeri tulang dan beberapa penyakit lainnya. Sari putik Saffron dibuat dengan cara dilarutkan menggunakan aquades bebas CO₂. Skrining fitokimia dilakukan terhadap sari putik saffron. Sari putik saffron dibuat dalam berbagai formula Sabun yaitu formula I, formula II dan formula III. Kontrol positif yang digunakan adalah antibiotik kloramfenikol dan kontrol negatif adalah DMSO. Ada beberapa pengujian yang dilakukan pada sari Putik Saffron selain skrining fitokimia yaitu pengujian antibakteri pada sabun transparan dengan sari putik Saffron sebagai bahan tambahan sabun. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa senyawa putik saffron (Crocus sativus L) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu : flavonoid, alkaloid, tanin, saponin. Dan untuk hasil penelitian aktivitas antibakteri juga menunjukkan bahwa sari putik Saffron terhadap sabun transparan dapat dijadikan sebagai bahan tambahan sabun, hasil antibakteri, memiliki daya hambat yang kuat pada nilai rata-rata formula III yaitu 20,5 dan formula II yaitu 18,4 mm dan formula I 16,1 mm, terhadap bakteri Staphylococcus aureus.