PENGARUH EFEK SAMPING OBAT TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN

Abstract

Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit yang menyebabkan uremia. Di Indonesia kejadian Gagal ginjal kronis menduduki urutan kesepuluh diantara semua penyebab kematian dengan jumlah kejadian sebanyak 1.885 kasus. Efek samping obat merupakan efek berbahaya yang tidak diinginkan dan terjadi secara tidak sengaja dari suatu obat yang timbul pada pemberian obat dengan dosis normal pada manusia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional secara retrospektif dan prospektif. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 73 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang paling banyak mengalami Gagal ginjal kronis stadium V yang menjalani hemodialisis adalah yang berusia 46-56 tahun 24 pasien (32,9%), berjenis kelamin laki-laki 51 pasien (69,9%), jenjang pendidikan SMA 61 pasien (83,6%), pasien yang bekerja 40 pasien (54,8%) dengan durasi hemodialisis diatas dua tahun 41 pasien (56,2%) dengan penyakit penyerta 42 pasien (57,5%). Efek samping yang dialami pasien Gagal ginjal kronis ini berupa pusing 54 (8,2%), mual 52 (7,9%), sakit kepala 51 (7,8%), kelelahan 46 (7,0%), ruam kulit 45 (6,8%) dan efek samping lainnya. Nilai korelasi jumlah efek samping dan nilai kualitas hidup sebesar -0,581 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Korelasi negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah efek samping, maka semakin rendah nilai kualitas hidup pasien dan sebaliknya. Nilai signifikansi p<0,05 (p=0,000) menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara efek samping obat dengan kualitas dengan perolehan nilai p value <0,05.