UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENENTUAN NILAI SPF NANOPARTIKEL EKSTRAK KULIT JERUK BALI (Citrus maxima (Burm) Merr.) DALAM FORMULASI BEDAK TABUR

Abstract

Salah satu bahan alami yang memiliki aktivitas antioksidan adalah ekstrak kulit jeruk bali (Citrus maxima (Burm) Merr.). Modifikasi bentuk ekstrak kulit jeruk bali menjadi bentuk nanopartikel, dilakukan agar dapat mengoptimalkan stabilitas dan homogenitas dalam formulasi sediaan bedak tabur yang memiliki fungsi sebagai tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pembuatan nanopartikel ekstrak kulit jeruk bali memiliki fungsi sebagai tabir surya dengan melihat nilai SPF. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksperimental. Tahapan dalam penelitian ini meliputi pembuatan serbuk simplisia dan ekstrak kulit jeruk bali, uji aktivitas antioksidan, pembuatan nanopartikel ekstrak dengan parameter ukuran partikel, indeks polidispersitas dan zeta potensial. Nanopartikel ekstrak kulit jeruk bali di formulasikan dalam bentuk sediaan bedak tabur sebanyak 4 formulasi yang terdiri dari formulasi blanko, F1 (5%), F2 (10%) dan F3 (15%). Evaluasi mutu fisik dari sediaan bedak tabur meliputi uji organoleptis, homogenitas, derajat halus, daya lekat, pH, iritasi dan hedonik/kesukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit jeruk bali (Citrus maxima (Burm) Merr.) memiliki aktivitas antioksidan sebesar 244,56 μg/mL dengan kategori lemah. Hasil pengujian nanopartikel ekstrak kulit jeruk bali dengan ukuran partikel 205,2 nm yaitu sudah memenuhi syarat ukuran partikel <1000 nm, indeks polidispersitas 0,359 PDI, dan zeta potensial -16,0 mV. Hasil dari setiap formulasi sediaan bedak tabur memenuhi evaluasi mutu fisik dan memiliki nilai SPF sediaan bedak tabur berturut-turut terhadap F0, FI, II dan II yaitu sebesar 1,617 (proteksi minimal), 7,946 (proteksi ekstra), 16,554 (proteksi ultra) dan 19,072 (proteksi ultra).