TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN KEHILANGAN NYAWA DI POLRESTABES MEDAN

Abstract

Kecelakaan lalu lintas adalah salah satu masalah serius yang mengancam keselamatan masyarakat di seluruh dunia, termasuk di wilayah hukum Polrestabes Medan. Setiap tahun, ribuan nyawa hilang dan puluhan ribu orang mengalami luka-luka akibat kecelakaan di jalan raya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis-empiris. Penelitian yuridis-empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan atau implementasi ketentuan hukum normatif secara langsung pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Tindak pidana “karena kelalaiannya menyebabkan matinya orang”sebagaimana dimaksud dalam KUHP tentang “mengakibatkan orang mati atau luka karena kelalaiannya” Pasal 359 KUHP hukumannya diperberat jika tindak pidana tersebut dilakukan dalam sesuatu jabatan atau pekerjaan. Berdasarkan pertimbangan di atas, hakim menjatuhkan hukuman penjara selama 7 bulan kepada terdakwa Yanto, dikurangi dengan masa tahanan yang telah dijalani. Selain itu, hakim memerintahkan pengembalian barang bukti kepada pihak yang berhak. Dalam hal ini, barang bukti yang dikembalikan termasuk Dump Truck Fuso dan kendaraan lainnya yang terlibat dalam kecelakaan. Hakim juga menetapkan biaya perkara yang harus dibayar oleh terdakwa sebagai bagian dari sanksi. Solusi yang komprehensif untuk menangani tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kehilangan nyawa memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan integratif. Maka pada Bab penutup ini dapat ditarik suatu kesimpulan Berdasarkan analisis, peraturan ini sudah mencakup aspek-aspek penting seperti pelanggaran kecepatan, mengemudi dalam keadaan mabuk, dan kondisi kendaraan. Pertimbangan hakim dalam Putusan Nomor 2698/Pid.Sus/2018/PN Lbp menunjukkan adanya penekanan pada aspek pembuktian kesalahan dan penjatuhan hukuman yang sesuai dengan tingkat pelanggaran dan dampak kecelakaan. Solusi untuk mengatasi tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kehilangan nyawa melibatkan beberapa langkah strategis. Pertama, penegakan hukum yang lebih ketat dan peningkatan kesadaran publik tentang keselamatan berkendara harus diperkuat untuk mencegah pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.