Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.umnaw.ac.id/jspui/handle/123456789/2936
Title: PELAKSANAAN PENELITIAN JURNAL YANG TELAH DILAKUKAN SIMILARITY
Other Titles: Mikroenkapsulasi Metronidazol Menggunakan Hemiselulosa Tongkol Jagung (Zea Mays L.) Dengan Metode Gelasi Ionik
Authors: Dalimunthe, Gabena Indrayani
Muchlisyam
Keywords: mikropartikel
hemiselulosa
metronidazole
tongkol jagung
Issue Date: 20-Dec-2018
Publisher: Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan
Abstract: Pengembangan inovasi bentuk sediaan farmasi yang dapat menunda pelepasan obat merupakan hal yang mempunyai peluang besar, misalnya bentuk sediaan farmasi dengan teknologi penyalutan. Contoh yang penting dari bentuk sediaan ini adalah sediaan mikroenkapsulasi dalam bentuk mikropartikel. Pemanfaatan limbah tongkol jagung yang mengandung hemiselulosa tinggi, dapat dibuat menjadi sediaan mikropartikel yang berfungsi sebagai (carier) obat, selama ini belum pernah dilakukan. Alasan lain pemanfaatan tongkol jagung masih sangat terbatas, pada umumnya hanya sebagai bahan pangan ternakdanbahanbakar. Sifat hemiselulosa yang non toksik mukoadhesif, biodegradabel, biokompatibel serta tingkat imunogenitas yang rendah juga adalah salah satu kriteria yang sangat baik dijadikan sebagai carier obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan mikropartikelmenggunakan metode gelasi ionik dengan variasi berat dari hemiselulosa tongkol jagung dengan model obat metronidazole dan untuk melihat evaluasi serta karakteristik mikropartikel hemiselulosa tongkol jagung. Mikropartikel hemiselulosa dibuat dengan metode gelasi ionik yang memiliki keuntungan yaitu karenaprosesnya yang sederhana, tidak menggunakan pelarut organik, dan pembuatannya dapat dikontrol. Proses pembentukan partikel terjadi karena adanya kompleksasi akibat muatan yang berbeda antara polisakarida dan counter ion sehingga mengalami gelasi ionik dan presipitasi membentuk partikel yang sferis. Sediaan dibagi menjadi lima, formula dengan variasi hemiselulosa (F1)100mg, (F2)200mg, (F3)300mg, (F4)400mg dan (F5) 500mg. Evalusi terhadap mikropartikel hemiselulosa meliputi: organoleptik, uji kelarutan mikropartikel, uji distribusiukuran partikel(Uji PSA), Uji SEM,dan uji FTIR. Mikropartikel yang terbentuk dengan metode gelasi ionik menunjukkan hasil organoleptis yaitu bentuk serbuk, warna coklat muda, tidak berasa, tidak berbau. Hasil uji kelarutan menuknjukkan bahwa hemiselulosa mudah larut dalam suasana alkali (NaOH0,1N). Pengukuran mikropartikel dilakukan dengan PSA (Particle Size Analyzer)menunjukkan bahwa F(1)memiliki ukuran partikelyang terkecil yaitu :0,45336 μm,F(2):0,63593 μm,F(3):0,71732 μm, F(4):0,89322 μmdan F(5):0,91857 μm. Data FTIRmenujukkanmikropartikel hemiselulosa memiliki gugus fungsi: OH, CH, C=O, C-OH, C-C, Sedangkan hasil SEM menunjukkan bahwa bentuk partikel yang diperoleh berupapartikel kecil yangberpori yang memberikan gambran tentang sifat alir dan pelepasan zat aktif yang baik dalam proses enkapsulasi.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode gelasi ionik merupkan metode yang baik dalam membuat mikropartikel dan hemiselulosatongkol jagung dapat dibuat mikropartikel yang baik dantelah memenuhi evaluasi dan karakteristik yang standar dibandingkan dengan hemiselulosa yang ada dipasaran (buatan pabrik). Hasil SEM membuktikan bahwa ukuran partikel adalah mikropartikel yang memiliki pori sehingga baik digunakan sebagai sediaan mikroenkapsulasi.
URI: http://repository.umnaw.ac.id/jspui/handle/123456789/2936
ISSN: 2623-0550
Appears in Collections:Dr. Apt. GABENA INDRAYANI DALIMUNTHE., S.Si., M.Si.,

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
9. Gabena_TALENTA_Conference_Series.pdf.pdfMikroenkapsulasi Metronidazol Menggunakan Hemiselulosa Tongkol Jagung (Zea Mays L.) Dengan Metode Gelasi Ionik1.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.