PENETAPAN KADAR KAFEIN DALAM KOPI ARABIKA DAN KOPI ROBUSTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV

Abstract

Menurut FDA (Food And Drug Administration) dosis kafein yang diizinkan 100-200 mg/hari. Kadar kafein yang tinggi salah satunya terdapat dalam kopi. Konsumsi kopi yang berlebihan dan dalam jangka panjang dapat berisiko berkembangnya penyakit tertentu seperti darah tinggi, ginjal jantung dan stroke. Tetapi penggunaannya masih terus dikonsumsi secara berlebihan oleh masyarakat Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kadar kafein dalam kopi arabika dan robusta yang di jual di keudai kopi yang beredar di Banda Aceh yaitu Souvenir Coffee Shop secara spektrofotometri UV. Sampel kopi arabika dan kopi robusta diambil dari warung kopi yang beredar di Banda Aceh buatan lokal dalam kemasan yang diambil dari daerah Gayo yaitu Souvenir Coffee Shop. Penetapan kadar kafein dilakukan dengan metode Spektrofotometri UV yaitu kopi disaring terlebih dahulu setelah dilarutkan dengan aquadest panas lalu mengukur absorbansinya pada panjang gelombang 273 nm. Konsentrasi kafein dapat dihitung dengan menggunakan kurva kalibrasi dengan persamaan y = 0,07871x+0,00569. Hasil penelitian yang diperoleh membuktikan bahwa sampel kopi robusta memiliki kafein lebih tinggi dari pada kopi arabika. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis menggunakan spektrofotometri UV dengan 6 kali pengulangan. Dari penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata kadar kafein dalam sampel kopi arabika 3,67116 mg/gram dan untuk sampel kopi robusta 4,42266 mg/gram, Batas deteksi0,16340 µg/mL dan Batas kuantitatif 0,54468 µg/ml.