Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Daun Melinjo (GnetumgnemonLinn.) Terhadap Larva Udang (Artemiasalina Leach.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

Abstract

Telah dilakukan uji sitotoksik ekstrak etanol daun melinjo (Gnetum gnemon L) menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Daun melinjo yang selama ini banyak dan tersebar luas diseluruh Indonesia ternyata sudah dimanfaatkan sebagai obat, namun belum diketahui batas keamanannya. Daun melinjo sering dijadikan sebagai obat herbal yang memiliki sejumlah kandungan zat bersifat antioksidan, seperti flavonoid, saponin, tanin, vitamin C, karbohidrat, protein, zat besi, zinc, magnesium, potasium, dan fosfor. Kandungan mineral magnesium yang dipercaya mampu membantu merawat kesehatan tulang. Magnesium ini bersama-sama dengan mineral lainnya, yakni kalsium memiliki peran penting dari mulai proses pembentukan tulang hingga merawat tulang agar tetap sehat dan kuat. Pada penelitian ini metode yang digunakan merupakan metode eksperimental.Ekstraketanol daun melinjo didapatkan dengan cara perkolasi menggunakan etanol 96% dan penguapan menggunakan Rotary evaporator. Penelitian ini juga menentukan pengujian skrining fitokimia dan uji karakterisasi serta uji sitotoksisitas. Konsentrasi ektrak dimulai dari 50, 100, 150, 250, 400 dan 500 µg/ml. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas sitotoksik ekstrak daun melinjo terhadap Artemia salina dan menentukan nilai Lethal Concentration 50 (LC50). Simplisia Hasil uji skrining fitokimia ekstrak daun melinjo positif mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Sedangkan uji sitotoksisitas ekstrak etanol daun melinjo setelah dianalisis menggunakan SPSS 23menunjukkan harga LC50 adalah213,2455 µg/ml. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun melinjomempunyai efek toksik terhadap larva Artemia salina Leach. dan berpotensi sebagai antikanker. Hal ini ditunjukkan dari harga LC50< 1000µg/ml.