UJI AKTIFITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOLSERABUT KULIT BUAH PINANG MUDA (Areca catechuL)TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT Propionibacteriumacnes DAN Staphylococcus aureus

Abstract

Jerawat atau acne vulgaris, adalah kondisi abnormal pada permukaan kulit wajah, leher, dada, dan punggung, disebabkan karena kelenjar minyak pada kulit terlalu aktif sehingga pori-pori kulit akan tersumbat oleh timbunan lemak yang berlebihan. Dapat terjadi infeksi dan terjadi peradangan dengan ukuran bervariasi serta berwarna merah, kadang-kadang bernanah serta menimbulkan rasa nyeri Kulit buah pinang mengandung berbagai senyawa kimia di antaranya tannin dan flavonoid, sehingga sangat berpotensial sebagai antibakteri, dan secara tradisional telah digunakan untuk anti dan astrigen, sehingga sangat berpotensial sebagai antibakteri penyebab jerawat. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian skrining fitokimia, serta menguji aktivitas antibakteri terhadap Prophyonibacterium acnesdan Staphylococcus aureus Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan etanol 80%. Skrining fitokimia dilakukan terhadap serabut kulit buah pinang segar, serbuk simplisia dan ekstrak etanol meliputi golongan alkaloid, flavonoid, glikosida, glikosida antrakuinon, triterpenoid, saponin dan tanin. Pengujian aktivitas antibakteri dari etanol kulit buah pinang konsentrasi 100mg/mL, 200mg/mL,300mg/mL, 400mg/mL, 500mg/mL dilakukan terhadap Prophyonibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Pengujian ini dilakukan dengan metode difusi agar, Hasil penelitian menunjukkan bahwa serabutkulit buah pinang segar, serbuk simplisia dan ekstrak etanolnya mengandung golongan senyawa kimia yang sama yaitu alkaloid, flavonoid, glikosida, glikosida antrakuinon, triterpenoid, saponin dan tanin. Ekstrak etanol kulit buah pinang Ekstrak etanol kulit buah pinang (Areca catechu L) pada konsentrasi 500 mg/ml mempunyai aktifitas antibakteri yang sangat kuat terhadap Propionibakterium acne dengan diameter hambat 18,07 ± 0,02, dan Staphylococcus aureus dengan diameter hambat 18,08 ± 0,03, dan pada konsentrasi 300mg/mL telah memberikan diameter zona hambat dengan kategori kuat yaitu 14.51 mm terahadap bakteri Propionibakterium acne, dan 15,05 mm terhadap bakteri Propionibakterium acne.