OPTIMALISASI POTENSI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI Streptococcus mutansMENGGUNAKAN METODE SARI, INFUSA DAN REBUSAN

Abstract

Daun kemangi dipercaya dapat mengatasi bau mulut karena dalam daun kemangi ada kandungan minyak atsiri yang berfungsi sebagai antibakteri, juga flavonoid dan eugenol yang merupakan antioksidan yang mampu mencegah pertumbuhan virus, bakteri, dan jamur.Penyebab bau mulut itu sendiri salah satunya karena ada plak pada gigi.Terbentuknya plak pada gigi merupakan akibat dari kebersihan mulut yang tidak terawat dengan baik.Bakteri yang berperan pentingdalam pembentukan plak pada gigi adalah bakteriStreptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi daun kemangi dalam menghambat bakteri Streptococcus mutans pada ketiga metode berbeda yaitu sari, infusa dan rebusan juga melihat metode manakah yang paling optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri Sreptococcus mutans. Penelitian ini meliputi skrining fitokimia, dan uji daya hambat bakteri dengan metode difusi Kirby Bauer dengan media MHA (Mueller Hinton Agar). Penelitian ini menggunakan bakteri Streptococcus mutans yang telah diinokulasikan dan disuspensikan ke dalam NaCl 0,9% untuk suspensi bakteri. Hasil uji daya hambat daun kemangi yang diperoleh yaitu 8,78 mm pada sari, 6,73 mm pada infusa, dan 8,18 mm pada rebusan. Menunjukkan bahwa daun kemangi memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan pada metode sari menunjukkan nilai hambat paling optimal untuk menghambat bakteri Streptococcus mutans.