PENETAPAN KADAR VITAMIN C DARI JUS BUAH MARKISA (PASSIFLORA EDULIS SIMS.) SECARA TITRASI DENGAN 2,6-DIKLOROFENOL INDOFENOL PADA BEBERAPA SUHU DAN WAKTU PENYIMPANAN

Abstract

Buah markisa (Passiflora edulis Sims.) merupakan salah satu buah yang sangat populer dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk minuman dengan cara diblender atau dibuat jus. Disamping warna nya yang menarik, buah markisa bermamfaat untuk kesehatan karena memiliki kadar zat giji yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C yang terkandung dalam jus buah markisa dan penurunan kadar vitamin C dalam jus buah markisa pada beberapa suhu penyimpanan dan interval waktu yaitu 0 hingga 9 jam. Sampel buah markisa yang digunakan, diperoleh dari Pajak Inpres Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. Penetapan kadar vitamin C yang terdapat dalam jus buah markisa dilakukan dengan metode 2,6-diklorofenol indofenol, metode ini merupakan cara yang paling banyak digunakan untuk menentukan kadar vitamin C dalam bahan pangan karena larutan 26-diklorofenol indofenol selektif terhadap vitamin C. Hasil penetapan kadar vitamin C dari jus buah markisa pada interval waktu 0 hingga 9 jam menunjukkan penurunan kadar kandungan vitamin C. Dimana penurunan terjadi pada waktu 6 jam yaitu 21,61 ± 420 pada suhu kamar dan 22,54 ± 1,449 pada suhu dingin dan waktu 9 jam yaitu 20,14 ± 1,87 pada suhu kamar dan 21,54 ± 1,764. Sedangkan pada waktu 0 dan 3 jam tidak ada perubahan signifikan. Hasil uji statistik SPSS (statistical package for the social science) menunjukkan adanya perbedaan kadar vitamin C pada jus buah markisa. Diperoleh perbedaan penurunan kadar vitamin C dari jus buah markisa pada interval waktu 0 hingga 9 jam