ANALISIS BIAYA PRODUKSI DAN PEMASARAN TAHU GORENG TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA (STUDI KASUS: PENGUSAHA TAHU GORENG DESA DALU X A KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG)

Abstract

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1).Berapa besar pengaruh biaya produksi bahan baku, tenaga kerja, bahan bakar dan peralatan dalam pembuatan tahu goring terhadap pendapatan usaha kecil (2). Berapa biaya marjin pemasaran tahu goring terhadap pendapatan usaha kecil (3).Apakah industry kecil tahu goreng di daerah penelitian layak di usahakan (4).Bagaimana pola pemasaran tahu goreng di daerah penelitian. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah(1).Untuk mengetahui pengaruh biaya produksi bahan baku, tenaga kerja, bahan bakar dan peralatan dalam pembuatan tahu terhadap pendapatan usaha kecil (2).Untuk mengetahui besarnya biaya marjin pemasaran tahu terhadap pendapatan usaha kecil(3). Untuk mengetahui kelayakan industry kecil tahu di daerah penelitian (4).Untuk mengetahui pola pemasaran tahu goreng di daerah penelitian. Hipotesis Penelitian ini adalah(1).Ada pengaruh biaya produksi bahan baku, tenaga kerja, bahan bakar dan peralatan dalam pembuatan tahu goremh terhadap pendapatan usaha kecil (2). Ada biaya marjin pemasaran tahu goring terhadap pendapatan usaha kecil (3).Industri kecil tahu goreng di daerah penelitian layak di usahakan (4).Terdapat pola pemasaran tahu goreng yang dapat menguntungkan di daerah penelitian Metode analisis data yang digunakan yaitu Regresi Linier Berganda. Metode OIR dan rumus pendapatan (π = TR – TC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak faktor produksi biaya bahan baku (X1), biaya bahan bakar (X2), biaya tenaga kerja (X3) dan biaya penyusutan alat (X4) yang digunakan oleh pengusaha tahu berpengaruh nyata terhadap pendapatan pengusaha. Sedangkan secara parsial usaha tahu dengan faktor produksi biaya bahan baku (X1), biaya bahan bakar (X2) berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan pengusaha tahu sedangkan biaya tenaga kerja (X3) dan biaya Penyusutan alat (X4) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan pengusaha tahu. Saluran distribusi yang efisien (saluran yang lebih pendek) dalam pemasaran tahu adalah saluran distribusi langsung tapi hal ini jarang dilakukan karena biasanya pengusaha tidak banyak waktu untuk melayani pembelian yang di lakukan konsumen karna biasanya konsumen membeli dalam jumlah yang sedikit. pengusaha tidak memilih saluran distribusi ini karena keterbatasan kemampuan untuk memasarkan sendiri tahunya ke pasar yang untungnya sama apabila pengusaha tahu menjualnya ke pedagang pengecer. Nilai OIR yang diperoleh yaitu 1,22, maka usaha tahu yang ada di daerah penelitian dapat dikatakan layak diusahakan karena nilai OIR .> 1. Saluran distribusi pemasaran tahu didaerah penelitian ada 2 yaitu :Produsen – Konsumen dan Produsen – Pengecer - Konsumen