UPAYA MENGURANGI FOBIA SOSIAL MELALAUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN RASIONAL EMOTIF TERAPI PADA SISWA KELAS X SMK HARAPAN BANGSA TANJUNG MORAWA T.A 2016/2017

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan layanan konseling kelompok yang efektif untuk mengurangi fobia social pada siswa kelas X . Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas bimbingan dan konseling dengan menggunakan tiga siklus. Subyek penelitian ini yaitu 8 orang siswa diambil dari kelas X. dimana 8 orang siswa tersebut merupakan hasil analisis observasi dan wawancara. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan terhadap hasil pengamatan , analisis data pada penelitian adalah deskripsi kualitatif karena membandingkan tingkat pengurangan fobia social antara kondisi awal (prasiklus) dengan siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 kondisi akhir (pasca siklus). Hasil penelitian diperoleh hasil persentase sebelum melaksanakan kegiatan layanan konseling kelompok yang memiliki fobia social yang tinggi, yatu sebesar 50% , siswa yang memiliki fobia social sedang sebesar 30%. Pada siklus 1 setelah melaksanakan kegiatan layanan konseling kelompok peneliti berhasil menurunkan 20% kategori sedang dan 60% kategori rendah dan 0% kategori tinggi, sedangkan siklus 2 berhasil menurunkan fobia social dari kategori tinggi dan sedang hingga 0% , dan berubah manjadi 80% kategori rendah. Pada siklus akhir/ siklus 3 pelaksanaan layanan berhasil mengurangi fobia social pada siswa dari kategori tinggi hingga tidak ada. Sesudah diberikan tindakan sebanyak tiga siklus terjadi penurunn yang signifikan sehingga tidak ada lagi kategori tinggi siswa yang memiliki fobia social. Kesimpulan dari penelitian ini adalah fobia social pada siswa dapat diatasi melalui layanan konseling kelompok. Saran yang diberikan kepada guru bimbingan dan konseling disekolah tersebut diharapkan dapat mengurangi fobia social melalui layanan konseling kelompok dengan pendekatan rasional emotif terapi, serta pihak sekolah agar menyediakan sarana dan fasilitas yang mendukung layanan bimbingan konseling.