UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK KELAS VIII SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2015/2016

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena yang ada di kelasVIII SMP Negeri 5 Tebing Tinggi menunjukkan rendahnya kemampuan bersosialisasi siswa dengan teman sebaya. Melalui layanan bimbingan kelompok ini dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi siswa dengan teman sebaya. Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yang efektif untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi siswa dengan teman sebaya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas bimbingan dan konseling dengan menggunakan tiga siklus. Subyek penelitian ini yaitu 10 orang siswakelasVIII-1 SMP Negeri 5 Tebing Tinggi. Di mana 10 siswa tersebut merupakan hasil observasi dan wawancara dari guru BK SMP Negeri 5 Tebing Tinggi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan analisis data kuantitatif yaitu persentase dan analisis deskriptif untuk data kualitatif. Hasil penelitian diperoleh persentase kemampuan bersosialisasi siswa dengan teman sebaya pada 10 siswa kelasVIII-I SMP Negeri 5 Tebing Tinggi sebelum mendapatkan layanan bimbingan kelompok yaitu 80% dengan kriteria rendah dengan rincian 8 siswa, dan20% dengan criteria tinggi dengan rincian 2 siswa. Setelah pemberian tindakan siklus 1 yaitu70% dengan kategori rendah dengan rincian 7 siswa, 10% dengan kategori sedang dengan rincian1siswa da 20% dengan criteria tinggi dengan rincian 2 siswa. Persentase setelah siklus 2 sebesar 50% dengan kategorI sedang dengan rincian 3 siswa dan 30% kategori tinggi dengan rincian 2 siswa. Persentase setelah siklus 3 sebesar 80% dengan kategori sedang dengan rincian 8 siswa dan 20% kategori tinggi dengan rincian 2 siswa. Sesudah diberikan tindakan sebanyak tiga siklus terjadi peningkatan. Sehingga tidak ada lagi kategori rendah dalam kemampuan sosialisasisiswa dengan teman sebayanya. Sebaliknya, sosialisasi siswa dengan teman sebayanya berubah menjadi kategori sedang dan tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan bersosialisasi siswa dengan teman sebaya dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok. Saran yang diberikan kepada guru bimbingan dan konseling di sekolah tersebut diharapkan dapat meningkatkan lagi kemampuan bersosialisasi siswa dengan teman sebaya melalui layanan bimbingan kelompok, serta pihak sekolah agar menyediakan sarana dan fasilitas yang mendukung layanan bimbingan dan konseling.