UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK DAUN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) PADA LARVA Artemia salina Leach DENGAN METODE BSLT

Abstract

Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional ialah Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) yang memiliki khasiat sebagai obat sakit gigi, obat gatal, dan penurun berat badan dengan kandungan senyawa Tanin, Flavonoid, Saponin, Glikosida, Steroid/triterpenoid, dan juga Alkaloid. Flavonoid merupakan salah satu senyawa metabolit yang terdapat pada tumbuhan yang memiliki efek anti kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder yang terkandung dalam simplisia daun eceng gondok dan sitotoksisitas dari ekstrak etanol daun eceng gondok ekstrak etanol daun eceng gondok dengan menentukan nilai LC50. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji sitotoksisitas ekstrak daun eceng gondok. Uji sitotoksisitas ekstrak daun eceng gondok menggunakan metode (Brine shrimp lethality test) atau BSLT dengan konsentrasi 115µg/ml, 395µg/ml, 575µg/ml, 805µg/ml, dan 1150µg/ml dengan cara didiamkan selama 24 jam untuk melihat sitotoksisitas nya. Data yang diperoleh di analisis menggunakan analisa probit menggunakan excel. Hasil data yang diperoleh pada skrining fitokimia daun eceng gondok menunjukkan bahwa daun eceng gondok mengandung senyawa Alkaloid, Flavonoid, Tanin, Saponin, Steroid/Triterpenoid, dan Glikosida. Hasil Karakterisasi daun eceng gondok diketahui kadar air 2,6%, kadar sari larut air 19%, kadar sari larut etanol 7,4%, kadar abu total 7,6%, dan kadar abu tidak larut asam sebesar 0,2%. Hasil karakterisasi sesuai dengan Materia Medika Indonesia. Hasil pengujian yang diperoleh dengan metode Brine Shrimp Lehality Test menunjukkan nilai LC50 sebesar 335,5830µg/ml, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun eceng gondokk bersifat sitotoksisitas dan memiliki sifat antikanker. Senyawa uji bersifat toksik jika nilai LC50 kurang dari 1000 µg/ml.