PENENTUAN NILAI SPF (SUN PROTECTION FACTOR) EKSTRAK ETANOL BIJI DAN KULIT MELINJO (GNETUM GNEMON L.)

Abstract

Tanaman melinjo merupakan tanaman yang telah banyak tersebar di Indonesia, tanaman melinjo dimanfaatkan sebagai sumber pangan seperti tepung dan emping melinjo. Biji dan kulit melinjo mengandung tanin, saponin dan flavonoid. flavonoid merupakan senyawa yang berkhasiat antioksidan yang dapat menginaktifkan radikal bebas seperti radiasi matahari. Melihat dari hal tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat nilai SPF dari ekstrak etanol biji dan kulit melinjo. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk melihat nilai SPF dari ekstrak biji dan kulit melinjo dengan menggunakan parameter-parameter, Seperti karakterisasi simplisia meliputi: kadar air, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol, kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, skrining fitokimia, penentuan senyawa menggunakan spektrofotometri IR dan penentuan nilai SPF menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil Karakterisasi simplisa biji dan kulit melinjo memiliki kadar air 10,67 ± 1,15% dan 7,34 ± 1,15%, kadar sari larut air 11,763 ± 1,05% dan 16,683 ± 1,85%, kadar sari larut etanol 16,08 ± 1,31% dan 21,763 ± 0,91%, kadar abu total 4,217 ± 0,25% dan 5,24 ± 0,29%, kadar abu tidak larut asam 0,87 ± 0,05 % dan 0,99 % ± 0,08 %. Ekstrak biji dan kulit melinjo positif mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tannin, saponin dan triterpenoid/ steroid. Ekstrak biji dan kulit melinjo identik flavonoid dengan adanya gugus C-H aromatik dan gugus OH. Nilai SPF tertinggi pada ekstrak biji melinjo sebesar 44,881 ± 0,9 dan kulit melinjo 45,754 ± 1,18. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji dan kulit melinjo dapat digunakan sebagai tabir surya dengan nilai SPF yang hampir sama.