UJI TOKSISITAS TEH CELUP DAUN MANGROVE LENGGADAI (Bruguiera parviflora) DAN DAUN STEVIA (Stevia rbaudiana bertoni) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

Abstract

Tanaman mangrove diketahui memiliki banyak potensi sebagai obat. Salah satu mangrove yang banyak dijumpai adalah mangrove lenggadai. Antioksidan alami berasal dari metabolit sekunder pada tumbuhan. Pemanfaatan minuman herbal dibuat untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit. Sehingga teh celup berpotensi menjadi minuman yang lebih praktis dalam penyajian. Teh celup campuran daun mangrove lenggadai (Bruguiera parviflora) dan daun stevia (Stevia rbaudiana bertoni) yang diberi nama teh celup Mangrove Lenggadai Stevia (MLS). Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental. Data yang dikumpulkan merupakan data kuantitatif dan kualitatif yang mana diambil dari hasil pengumpulan sampel, karakteristik fisik mutu teh celup MLS, skrining fitokimia simplisia, uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl), uji toksisitas menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) pada larva udang Artemia salina Leach, tingkat stabilitas dan hedonik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa simplisia daun mangrove lenggadai dan stevia mengandung senyawa kimia yaitu alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, glikosida dan steroid. Teh celup MLS memiliki karakteristik sesuai persyaratan mutu SNI 4324:2014. Hasil penentuan aktivitas antioksidan teh celup MLS diperoleh nilai IC50 sebesar 13,38 µg/mL sedangkan pada pembanding vitamin C memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 5,06 µg/mL. Hasil uji toksisitas dari teh celup MLS diperoleh nilai LC50 8,74 µg/mL. Hal ini menunjukkan bahwa teh celup MLS memiliki karakteristik mutu fisik yang memenuhi persyaratan SNI 4324:2014 dan berpotensi sebagai antioksidan serta memiliki aktivitas toksisitas terhadap Artemia salina Leach.