PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DEEP DIALOGUE AND CRITICAL THINKING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM T.A. 2017/2018

Abstract

Pembelajaran inovatif Deep Dialogue and Critical Thinking merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran inovatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok, Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena dalam konteks ini peserta didik perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya dan bagaimana mereka mencapainya.

Penelitian ini dilakukan untuk menguji adanya pengaruh antara hasil belajar siswa yang menggunakan Model pembelajaran inovatif Deep Dialogue and Critical Thinking dan Model pembelajaran Konvensional. Penelitian ini dilakukan di kelas X semester I SMA Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2017/2018 pada pokok bahasan Pengukuran Kuat Arus Listrik. Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 180 orang yang terdiri dari 6 (enam), masing – masing kelas 30 orang siswa kelas.

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan perhitungan uji t dengann -ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel. Dari hasil penelitian, hasil belajar fisika siswa yang menggunakan Model inovatif Deep Dialogue and Critical Thinking (X1) = 13,7 ; S1 = 3,6 dengan hasil belajar fisika siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Konvensional (X2) = 11,2 ; S2 = 3,4 Untuk uji Hipotesis Data diperoleh thitung = 3,16 dengan ttabel = 2,002, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model Deep Dialogue and Critical Thinking dengan model pembelajaran Konvensional pada materi pokokPengukuran Kuat Arus Listrik. Dengan adanya beda yang berarti maka adanya pengaruh signifikan pada model inovatif Deep Dialogue and Critical Thinking terhadap hasil belajar fisika siswa SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.A 2017/2018.