PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DIORAMA BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA PEMBELAJARAN IPAS MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA KELAS 5 UPT SPF SD NEGERI 106827 DESA DURIAN

Abstract

Pembelajaran IPAS di sekolah dasar guru hendaknya mampu mengarahkan peserta didik tidak hanya memahami pembelajaran secara teoritis tetapi mampu bersifat aplikatif terhadap perubahan dan permasalahan di lingkungan. materi kenakeragaman hayati di indonesia, peserta didik mengalami kesulitan dalam memahaminya, sebab mereka tidak bisa melihat langsung kenakeragaman hayati di indonesia yang hanya dijelaskan dari guru dan gambar yang ada dibuku cetak saja, tanpa perantara yang bisa membuat peserta didik untuk bisa memahami pelajaran tersebut. Untuk dapat memberikan pengalaman belajar yang nyata maka diperlukan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Reseach and Development (R&D) yang menggunakan model ADDIE. Hasil validasi materi media pembelajaran diorama berbasis kearifan lokal dikatakan “layak” digunakan dengan peroleh hasil 80% dari revisi sebelumnya yaitu 60%. Hasil validasi media pembelajaran yang dilakukan memperoleh hasil 92,2 % dengan kategori (sangat layak” dari revisi sebelumnya 72% . hasil validasi materi 60% dengan kriteria “cukup layak”. Namun masih ada catatan revisi perbaikan dan dilakukan perbaikan lagi dengan memperoleh hasil validasi materi 80% dengan kriteria “layak” hasil validasi ahli media pembelajaran 72% dengan kriteria layak dan diberikan catatan reviis untuk perbaikan media lebih lanjut. Validasi berikutnya memperoleh hasil 92 % dengan kriteria “sangat layak”. Data keefektifan diperoleh dari angket respon guru dengan hasil 87, 5 % kriteria”sangat efektif” ddan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. dan diperoleh dari hasil angket respon siswa denga hasil 81,1% dengan kriteria “sangat efektif”. Hal ini juga ditunjukkan dengan hasil tes siswa yang 80% sudah berhasil mecapai KKM dimana sebelum dilakukan uji coba hanya 49% siswa yang mencapai KKM. Berdasarkan data diatas maka media pembelajaran diorama berbasis kearifan lokal dikatakan “sangat layak”digunakan