PENGARUH METODE EKSTRAKSI DAUN JARAK CINA (Jatropha multifida L.) SECARA MASERASI DAN MICROWAVE-ASSISTED EXTRACTION TERHADAP AKTIVITAS ANTIJAMUR PADA Candida albicans

Abstract

Keanekaragaman hayati yang tinggi serta kaya akan flora dan fauna di Indonesia termasuk Jarak Cina (Jatropha multifida L.) dapat dimanfaatkan sebagai obat. Daun Tanaman jarak cina (Jatropha multifida L.) mengandung metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai kadar flavonoid total yang terkandung pada ekstrak etanol daun jarak cina dan untuk mengetahui metode ekstraksi maserasi dan microwave-assisted exraction manakah yang paling baik menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Pada penelitian ini, langkah awal yang dilakukan adalah uji karakterisasi terhadap serbuk simplisia dan daun jarak cina di ektraksi dengan metode maserasi dan microwave-assisted extraction dengan pelarut etanol 96%. Maserat yang diperoleh selanjutnya uji skrining fitokimia pada sampel daun jarak cina. Selanjutnya ekstrak metode maserasi dan microwave-assisted extraction ditetapkan kadar flavonoid total dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 431 nm. Selanjutnya ekstrak metode maserasi dan microwave-assisted extraction dilakukan pengujian terhadap antijamur pada Candida albicans. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun jarak cina metode maserasi memiliki kadar flavonoid total sebesar 34,7089 ± 0,1206 mg QE/g. Dari hasil metode microwave-assisted extraction yaitu sebesar 32,1923 ± 0,1113 mg QE/g. Ekstrak etanol daun jarak cina mempunyai aktivitas antijamur memberi zona hambatan paling besar pada konsentrasi ekstrak metode microwave-assisted extraction 75% yaitu 24,7 mm terhadap Candida albicans dan konsentrasi ekstrak metode maserasi 75% yaitu 23,7 mm terhadap Candida albicans. Hasil dari kontrol positif ketoconazole 2 % yaitu 31,4 mm.