UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL, FRAKSI n-HEKSAN, FRAKSI KLOROFOM DAUN CINCAU TERHADAP BAKTERI Escherichia Coli DAN Ataphylococcus aureus

Abstract

Cincau hijau merupakan tanaman yang memilikibanyakmanfaatterutama bagian daunnya.Daun cincau hijau mengandung metabolits ekunder seperti alkaloid, flavonoid, tannin, dansaponin yang berperan sebagai anti bakteri.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri dari daun cincau hijau dengan beberapa fraksi terhadap bakteri Escherichia colidan Staphylococcus aureus dan melihat fraksimana yang lebih efektif. Penelitian ini meliputi penetapan kadar air simplisia,ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarutetanol 96%, fraksinasi dengan menggunakan pelarut n-heksan dan kloroform, serta skrining fitokimia terhadap serbuk, ekstraketanol, fraksi n-heksan dan fraksi kloroform daun cincau hijau. Kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia colidan Staphylococcus aureus dengan metode difusi agar. Hasil darikadar airsimplisia 5,33%. Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak etanol mengandung alkaloid, flavanoid, saponin, tannin, dan steroid. Hasil skrining fitokimia fraksi n-heksan mengandung steroid.Sedangkan hasil skrining fitokimia fraksi kloroform mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan fraksi kloroform menghasilkan zona hambat.Sedangkan untuk fraksi n-heksan tidak menghasilkan zona hambat. Ekstrak etanol dan fraksi kloroform menunjukkan adanya aktivitas antibakteri, ekstrak etanol daun cincau hijau memiliki aktivitas antibakteri lebih kuat dibandingkan dengan fraksi kloroform pada konsentrasi 500 mg/ml ekstrak etanol memberi zona hambat 22,01 mm dan fraksi kloroform 12,75 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan terhadap bakteri Escherichia coli ekstrak etanol memberi zona hambat 19,93 mm dan fraksi kloroform 11, 39 mm.