Penentuan Kadar Pirazinamid Dalam Sediaan Tablet Menggunakan Pelarut NaOH dan Metanol Secara Spektrofotometri UV

Abstract

Pirazinamid adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tuberculosis (TBC). Salah satu persyaratan mutu sediaan obat adalah kadar zat aktifnya harus memenuhi persyaratan kadar seperti yang tercantum dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya. Pirazinamid kelarutannya dalam air sukar larut. Menurut Dibbren (2002), pirazinamid mempunyai serapan dalam pelarut methanol pada λ 320 nm dan λ 268 nm dan dalam pelarut NaOH pada λ 310 nm dan λ 268 nm. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kadar pirazinamida dalam sediaan tablet dengan menggunakan pelarut NaOH 0,1 N dan Metanol secara metode spektrofotometri ultraviolet. Sampel yang digunakan yaitu masing-masing 2 sediaan generik dan nama dagang yang diperoleh dari pasar Kota Medan. Pelarut yang digunakan adalah NaOH yang diukur pada panjang gelombang 269 nm dan methanol pada panjang gelombang 268 nm.Metode spektrofotometri memberikan beberapa keuntungan yaitu mudah dalam pelaksanaannya. Dari hasil penelitian diperoleh kadar pirazinamid dalam sediaan tablet dengan menggunakan pelarut NaOH diperoleh kadar masing – masing untuk pirazinamid generik (PT. Kimia Farma) 102,68± 0,70%, pirazinamid generik (PT. OGB Dexa)100,55± 2,60%,Siramid (Mersi)103,71± 3,65%, dan Sanazet (Sanbe)103,65± 0,91%. Sedangkan untuk pelarut methanol diperoleh kadar masing masing pirazinamid generik (PT. Kimia Farma)99,49± 0,62%, pirazinamid generik (PT. OGB Dexa)96,75± 0,38%,Siramid (Mersi)105,30± 0,49%, dan Sanazet (Sanbe)108,61± 0,37%. Hasil penelitian menunjukkan kadar pirazinamid dalam sediaan tablet generik dan nama dagang memenuhi persyaratan tablet menurut Farmakope Indonesia Edisi V tahun 2014 yaitu tidak kurang dari 93,0 % dan tidak lebih dari 107,0 % dari jumlah yang tertera pada etiket.