Isolasi dan Karakterisasi Kitosan Dari Limbah Kulit Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

Abstract

Limbah kulit udang merupakan salah satu masalah yang harusdihadapi oleh pabrik pengolahan udang. Selama ini udang tersebut hanya dimanfaatkan sebagai pakan dengan nilai ekonomi yang rendah. Seiring dengan semakin majunya ilmu pengetahuan kini limbah udang dapat dijadikan bahan untuk membuat kitin dan kitosan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi kitosan dari limbah kulit udang vaname (Litopenaeus vannamei) dan melakukan karakterisasi terhadap kitosan yang di isolasi tersebut. Isolasi kitosan dilakukan dengan dua tahapan yaitu isolasi kitin dari kulit udang vaname (Litopenaeus vannamei) meliputi proses demineralisasi, deproteinasi, dan dipigmentasi, selanjutnya dilanjutkan dengan proses deasetilasi kitin menjadi kitosan. Karakterisasi kitosan yang dilakukan meliputi organoleptis, randemen, kadar air, kadar abu, kelarutan kitosan, dan derajat deasetilasi. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan belum berhasil terisolasi dengan baik dari kulit udang vaname (Litopenaeus vannamei) dilihat dari derajat deasetilasi yang di dapat sebesar 63,88% yang dihitung berdasarkan hasil FT-IR. Hasil karakterisasi yang didapat sebagian besar telah memenuhi syarat dari standar karakterisasi untuk kitosan yaitu memiliki warna coklat muda, tekstur serbuk halus, dan tidak memiliki bau yang mengganggu indra penciuman, randemen kitin sebesar 31,044%, randemen kitosan sebesar 75,96%, kadar air sebesar 6,55%, kadar abu 2%. Namun, untuk kelarutannya tidak larut dalam asam asetat.