SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DEDAK PADI (Oryza sativa L.) DALAM KEBOCORAN MEMBRAN TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Abstract

Dedak padi biasanya digunakan hanya sebagai komponen pakan ternak dan unggas. Dedak padi dianggap sebagai bahan yang kurang bermanfaat karena dedak padi merupakan limbah dalam pengolahan gabah menjadi beras. Ekstrak dedak padi diketahui mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid berperan aktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini untuk melakukan pemanfaatan dedak padi dengan pengujian aktivitas antibakteri dan mekanisme dalam kebocoran membran sel terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, penelitian ini dilakukan mulai dari pengumpulan sampel dedak padi, determinasi tumbuhan, pemeriksaan karakterisasi simplisia, pembuatan ekstrak dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, skrining fitokimia, uji aktivitas antibakteri metode difusi cakram (Kirby & Bauer) dengan konsentrasi 10%, 12.5%, 25%, 50%, 70% dan 80%, serta uji kebocoran membran sel bakteri meliputi pemeriksaan kebocoran asam nukleat dan protein dengan spektrofotometer UV-VIS dan pemeriksaan logam kalium dan kalsium dengan spektrofotometer AAS, kemudian dilanjutkan analisis secara statistik menggunakan Statistical Product Service Solution (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol dedak padi diperoleh 26,38% rendemen, mengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, triterpenoid/steroid dan glikosida. Zona hambat yang diperoleh dari uji aktivitas antibakteri memiliki respon kategori aktivitas kuat. Ekstrak dedak padi dapat menyebabkan kebocoran membran terhadap bakteri Staphylococcus aureus yaitu adanya peningkatan nilai rerata dan standar deviasi absorbansi dengan bertambahnya konsentrasi dari ekstrak dedak padi pada pengukuran absorbansi DNA dan protein pada spektrofotometri UV-Vis dan pengukuran absorbansi ion logan Ca2+ dan K+ pada spektrofotometri serapan atom.