PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BINAHONG ( ANDEDERA CARDIFOLIA ( Ten.) Steenis ) TERHADAP TOKSISITAS AKUT DAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT JANTAN ( Mus musculus )

Abstract

Uji toksisitas dilakukan sebagai uji praklinik untuk mengidentifikasi keamanan suatu senyawa obat.Daun Binahong banyak digunakan masyarakat sebagai pengobatan secara tradisional karena mengandung senyawa kimia bahan alam berupa flavonoid, saponin, alkaloid dan lainnya.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui toksisitas ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap ginjal mencit (Mus musculus) jantan dengan metode Weil C.S. Penelitian ini dilakukan dengan cara identifikasi sampel, pengambilan, dan pengelolaan sampel, karakterisasi, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak dan uji toksisitas dengan post test only control group design menggunakan mencit sebanyak 30 ekor dibagi menjadi 6 kelompok secara acak. Kelompok kontrol diberi CMC 0,5%, kelompok perlakuan berurut diberikan ekstrak dengan dosis 5mg/kgBB, 50 mg/kgBB, 500 mg/kgBB dan 2000 mg/kgBB per oral satu kali sehari dan diamati selama 14 hari.Pada hari ke-15 dilakukan pembedahan dan mengambil organ ginjal untuk dilakukan pemeriksaan histopatologi ginjal.Perhitungan LD50 dilakukan dengan metode Weil C.S dan analisis data menggunakan SPSS 21. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan nilai LD50yang diperoleh sebesar 15,65 g/kgBB dan dikategorikan praktis tidak toksik. Adapun dosis yang toksik pada ginjal mencit yaitu pada dosis 2000 mg/kg BB. Kondisi ginjal mencit yang mengalami toksisitas yaitu adanya kerusakan sel yang tampak berupa hemoragi, glomelurus, degenerasi lemak, dan penyempitan kasula bowman. Hasil One Way ANOVA sebesar 0,211 yang berarti nilai tersebut>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan setiap perlakuan (terdapat perbedaan bera t pada setiap hewan).