PENENTUAN NILAI SPF SEDIAAN GEL TABIR SURYA DARI EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa L.) DAN KULIT BAWANG PUTIH (Allium sativum L.)

Abstract

Kulit bawang merah (Allium cepa L.) dan Kulit Bawang Putih (Allium sativum L.) merupakan limbah yang belum banyak dimanfaatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak kulit bawang merah dan kulit bawang putih dapat diformulasikan menjadi sediaan gel tabir surya yang sesuai peryaratan mutu fisik dan mengetahui potensi tabir surya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Pada penelitian ini, ekstrak kulit kulit bawang merah dan kulit bawang putih diformulasi dalam bentuk sediaan gel tabir surya masing-masing konsentrasi 10%. Evaluasi mutu fisik meliputi organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat sebelum dan sesudah cycling test serta penentuan nilai SPF menggunakan spektrofotometri UV. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil skrining fitokimia kulit bawang merah mengandung alkaloid, flavonoid, tanin dan steroid sedangkan kulit bawang putih mengandung alkaloid, flavonoid, steroid dan glikosida antrakuinon. Organoleptis sediaan secara keseluruhan stabil sebelum dan setelah dilakukan cycling test dimana gel memiliki warna merah dan kuning pudar, bentuk kental, homogen, pH 6,9-7,7, viskositas 15.330-33.686 Cpoises, daya sebar 3,105-4,025 cm, daya lekat 3,91-6,11 detik. Hasil nilai SPF yang diperoleh gel tabir surya dari ekstrak kulit bawang merah yaitu 26,724 termasuk kedalam proteksi ultra dan nilai SPF gel tabir surya dari ekstrak kulit bawang putih adalah 14,867 termasuk dalam kategori proteksi maksimal. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak kulit bawang merah dan bawang putih dapat diformulasikan sebagai sediaan gel tabir surya dan memenuhi persyaratan mutu fisik. Nilai SPF tertinggi terdapat pada sediaan gel tabir surya ekstrak kulit bawang merah yaitu 26,724 termasuk kedalam proteksi ultra.