ANALISIS KADAR VITAMIN C PADA BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) DAN BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DENGAN PERBANDINGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV DAN TITRASI IODIMETRI

Abstract

Buah naga merupakan salah satu tanaman yang sangat potensial untuk dikembangkan, salah satunya yaitu sebagai sumber antioksidan alami. Bukan hanya daging buah naga nya saja yang bisa kita konsumsi namun kulitnya juga sangat bermanfaat bagi kesehatan namun pada kenyataannya hanya dianggap sebagai limbah pertanian yang selama ini belum dimanfaatkan secara baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar vitamin C pada kulit dan daging buah naga putih (Hylocereus undatus) dan buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan perbandingan metode spektrofotometri uv-vis dan titrasi iodimetri.

Tahapan penelitian meliputi dari pengolahan tumbuhan dengan mengambil sari dari masing-masing buah naga, skrining fitokimia, uji kadar vitamin c menggunakan metode titrasi iodimetri, uji kadar vitamin menggunakan metode spektrofotometri UV.

Hasil penelitian didapatkan buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) mengandung senyawa Alkaloid, Flavonoid, Saponin, Tanin, Triterpenoid dan Glikosida sedangkan pada buah naga putih (Hylocereus undatus) mengandung senyawa Alkaloid, Flavonoid, Saponin dan Steroid. Penetapan kadar vitamin C pada metode titrasi iodimetri pada kulit buah naga merah adalah sebesar 9,240±3,029 mg, pada daging buah naga merah sebesar 11,587±1,893 mg dan kadar vitamin C pada kulit buah naga putih adalah sebesar 9,827±3,933 mg, pada daging buah naga putih 13,347±3,143 mg dalam 100 gram sampel. Sedangkan pada metode spektrofotometri didapatkan kadar vitamin C pada daging buah naga putih yaitu 32,93 mg/100g lebih tinggi dari pada daging buah naga merah sebesar 24,99 mg/100g, sedangkan pada kulit buah naga merah lebih tinggi yaitu 16,59 mg/100g dibanding kulit buah naga putih 10,47mg/100g.